Maudy Ayunda baru saja merilis album terbarunya yang berjudul Pada Suatu Hari. Lagu-lagu bernuansa sinematik dalam album tersebut diiringi oleh konsep bertema Urban Fairytale. Konsep ini diangkat Maudy Ayunda sebagai tema visual yang bisa dibilang unik.
Urban Fairytale merupakan sebuah konsep yang memadukan antara elemen urban (perkotaan) dengan elemen fairytale (dongeng), menimbulkan perpaduan yang berbeda dari konsep Maudy Ayunda sebelum-sebelumnya.
Konsep urban yang diangkat adalah seringnya penduduk kota merasa kesepian meskipun berada dalam suasana ramai. Atmosfer perkotaan yang keras namun mendorong manusianya untuk bertumbuh dan saling terhubung hingga meninggalkan jejak memori, juga menjadi bagian dari elemen konsep urban ini.
Di sisi lain, konsep fairytale atau dongeng justru menawarkan pelarian dari realitas sehari-hari yang monoton. Namun konsep ini menggambarkan cinta, menghadirkan keajaiban, dan menyuguhkan keindahan fantasi. Kombinasi kedua elemen ini menciptakan paradoks yang menarik dan menggugah rasa yang berbeda.
Imajinasi Visual Konsep Urban Fairytale
Namun, terkadang hidup menghadirkan kejutan dan keajaiban yang seperti itu, melalui momen-momen luar biasa maupun sederhana. Konsep ini pun selaras dengan lagu-lagu dalam album “Pada Suatu Hari” yang mengajak para pendengarnya menemukan makna di dalam momen-momen kehidupan yang sekilas namun penuh dengan arti.
Menandai Babak Baru dalam Perjalanan Musik Maudy Ayunda
Album “Pada Suatu Hari” menandai babak baru dalam perjalanan musik Maudy Ayunda, menampilkan dirinya sebagai sosok seniman autentik yang menggali lebih dalam keterampilan artistiknya dalam bermusik dan bercerita.
Judul album “Pada Suatu Hari” menyiratkan makna ganda: sebagai awal sebuah cerita, sekaligus merujuk pada suatu momen atau waktu tertentu, baik itu kenangan di masa lalu maupun harapan akan masa depan.
Setiap lagu dalam “Pada Suatu Hari” mengundang diskusi melalui liriknya yang puitis, kritis dan kaya akan imajinasi visual. Hal ini membuat lagu-lagu di dalamnya seolah terbentang menjadi adegan sinematik yang nyata, membawa pendengarnya memasuki dunia cerita yang imersif.
Album ini juga merangkai kepingan pengalaman hidupnya yang penuh dengan nostalgia, cinta dan pencarian jati diri. Maudy Ayunda juga memperlihatkan sisi lain dirinya yang lebih dewasa dan introspektif.
Persembahan Maudy Ayunda untuk Seni Bercerita
“‘Pada Suatu Hari’ adalah persembahanku untuk seni bercerita. Aku ingin album ini terasa seperti buku cerita. Setiap lagunya adalah bab tersendiri, bagian dari narasi besar yang mencerminkan, bukan hanya perjalanan pribadi aku. Tapi juga pengalaman kolektif kita semua, entah itu jatuh cinta, mempertanyakan tempat kita di dunia, atau sekadar mencoba memahami perasaan kita yang terkadang rumit. Album ini adalah cara aku untuk merefleksikan diri sendiri dan juga dunia di sekitarku,” ucap Maudy.
Lebih dari itu, album ini juga menyampaikan pesan yang relevan terhadap kehidupan modern saat ini. Dengan gayanya yang reflektif, Maudy menyentuh tema-tema seperti kesehatan mental, tantangan kehidupan di perkotaan, keinginan untuk terkoneksi tanpa henti di dunia maya, dan dampak media sosial.
Lirik-liriknya yang terkesan penuh kehangatan, mengajak pendengar untuk berhenti sejenak dan merenung. Sekaligus mendorong mereka untuk bertindak, baik itu dengan menerima kerapuhan diri, menghadapi tantangan dunia modern, ataupun sekadar mengingat apa yang sesungguhnya berharga.