6 Lagu Indonesia Pilihan Terbaru Pekan Ini, Edisi 12-18 Agustus 2024: Nasionalisme Atta Halilintar hingga Comeback-nya Sisca Eks JKT48

6 Lagu Indonesia Pilihan Terbaru Pekan Ini, Edisi 12-18 Agustus 2024: Nasionalisme Atta Halilintar hingga Comeback-nya Sisca Eks JKT48

Pekan ketiga Agustus 2024 diwarnai dengan perilisan sejumlah lagu Indonesia terbaru dari berbagai genre. Tema romantisme masih menjadi pilihan para musisi yang namanya sudah sangat dikenal hingga yang tengah siap untuk bersinar.

Sejumlah lagu baru yang diterima Liputan6.com per 12 – 18 Agustus 2024, salah satu di antaranya, datang dari Atta Halilintar yang digarap dalam rangka menyambut HUT ke-79 RI. Selain itu, ada juga penyanyi muda Sisca Saras mantan member JKT48 yang kembali terjun di musik.

Para penyanyi ternama yang merilis lagu baru maupun daur ulangnya pada pekan ini ada Maudy Ayunda yang asyik mengenang masa lalu serta Ariel Noah yang menyanyikan lagu lawas bareng penyanyi wanita istimewa.

Lainnya, ada dua nama penyanyi muda pria lainnya yang tak hanya siap untuk bersinar, namun juga sanggup menggemparkan industri musik Indonesia dengan karya baru mereka. Berikut enam lagu Indonesia terbaru pilihan edisi pekan ketiga Agustus 2024.


1. Atta Halilintar, Aurel, Ashanty & Anang feat. Various Artist – “Torang Indonesia”

Selain itu, lagu ini juga melibatkan featuring artist, yakni 5 musisi lokal asal Maluku: BDT Susi, BDT Hasail, Carmen Glovw, Syafril Harsani, dan Alan Darmawan.

Atta Halilintar mengatakan, lagu ini terilhami atas rasa toleransi yang tinggi di antara warga Morotai, Maluku Utara. Kebetulan, suami Aurel Hermansyah itu melihat secara langsung kerukunan yang terjalin antar warga di sana.

Musik yang diusung Atta pun mencerminkan pesan yang dihadirkan lagu ini. Beberapa genre musik digabungkan menjadi satu kesatuan menjadi harmoni yang indah.

“Ada classic rock, pop, dangdut, afro, musik etniknya ada. Ini karya unik dan beragam yang ada dalam satu lagu. Sama kayak keberagaman Indonesia yang menjadi satu kesatuan,” jelas Atta di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, belum lama ini.


2. Maudy Ayunda – “Hari Itu”

Bagi Maudy seorang, pendidikan menjadi sumber inspirasi dan tempat berlabuhnya cinta terhadap proses belajar. Rasa cinta yang tinggi akan ilmu pengetahuan inilah benang merah dalam untaian lirik dan melodi yang membalut “Hari Itu”.

Namun, lagu ini lebih dari sekadar ajakan bernostalgia. Dengan cerdik, Maudy membawakan tema hangatnya ikatan persahabatan semasa sekolah, mengangkat pahit-manisnya bertumbuh dewasa. Sebuah perjalanan emosional penuh warna, yang mengingatkan kita akan suka dan duka dari fase pembentukan diri.

Berpadu dengan suaranya yang lembut, lirik yang menyentuh, dan melodi yang penuh emosi, “Hari Itu” menciptakan sebuah lanskap musik yang dapat diterima bagi segala kalangan usia.

Bercermin dari pengalaman pribadi, Maudy menjelaskan bahwa “Hari Itu” menjadi caranya memaknai tahun-tahun formatif yang dihabiskan semasa bersekolah. Lagu ini juga merupakan perwujudan dari eksplorasi penuh jiwa akan kenangan tak terlupakan dari masa sekolah yang telah membentuk dirinya.

“Saya ingin menangkap esensi dari kenangan berharga di sekolah dan menciptakan ruang di mana orang bisa mengenang pengalaman mereka sendiri,” kata Maudy.

“Melalui ‘Hari Itu’, harapannya saya dapat memberikan hiburan dalam menghadapi perjalanan waktu yang tak terelakkan, dan mendorong orang untuk lebih menghargai setiap momen,” tambahnya.


3. Farrel Hilal – “Take It Slow”

Seperti halnya “Di Selatan Jakarta” yang berdasarkan kegiatan sehari-hari Farrel di Jakarta Selatan, “Take It Slow” juga terinspirasi dari kesukaannya mengendarai mobil di malam hari dengan pasangan.

Memakan waktu total pengerjaan 3-4 bulan, mulai dari pembuatan hingga selesai rekaman, “Take It Slow” merupakan satu dari 10 draft lagu yang dibuat pemilik nama lengkap Farrel Hilal Ramadhan ini saat awal bergabung dengan Sony Music Entertainment Indonesia (SMEI).

“Mungkin, di antara 10 lagu itu, hanya dua yang dianggap sesuai untuk dimajukan menjadi single, termasuk “Take It Slow” ini. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa ke depannya, delapan lagu lain juga akan dirilis. Tentu dengan sedikit perubahan, entah itu pada melodi atau lirik,” jelas Farrel.

Salah satu hal yang menarik, pria kelahiran Jakarta, 27 November 2000, ini menyebutkan bahwa single “Take It Slow” memiliki sound yang nyaris sama dengan lagu debutnya. Bukan tanpa sebab, itu dilakukan Farrel agar terasa ada benang merah.

“Jadi, mau bocorin sedikit, single pertama dan kedua ini adalah sebuah proses perjalanan yang akan berujung pada album pertamaku di Sony Music. Karena itu, di semua produksi laguku di fase ini, aku berusaha menaruh satu sound yang sama agar identitasnya tetap ada dan bisa menjadi kesatuan cerita saat disatukan dalam album. Jadi, ini bisa dibilang membangun hype dan mempersiapkan pendengar untuk album nanti,” jelasnya.


4. Guruh Perdana – “Pergilah Saja”

“Lagu ini bercerita tentang perjuangan seseorang untuk membuat pasangannya menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya. Namun si pasangan tetap memilih jalannya sendiri dengan egonya yang sangat luar biasa. Akhirnya dia putuskan untuk pergi karena memang hubungan antara mereka sudah tidak bisa lagi dipertahankan,” jelas Guruh Perdana tentang lagu ini.

Sedikit berbeda dari lagu-lagu sebelumnya, kali ini Guruh Perdana tampil fresh dalam karya terbarunya. Di lagu “Pergilah Saja” ini, Guruh Perdana mencoba membawakan lagu ini dengan musik yang upbeat.

“Saya mencoba keluar dari zona nyaman saya. Karena selama ini lagu-lagu saya slow dan mellow. Sebenarnya saya lebih suka mendengarkan lagu-lagu upbeat, cuma saya tidak berani membawakan lagu dengan tempo yang cepat. Kali ini saya pengen aja mencoba tantangan baru dengan membawakan lagu yang upbeat,” ungkap Guruh.

Pembuatan lagu ini ternyata cukup menyita waktu yang panjang, karena ini adalah salah satu lagu Guruh yang sudah lama ia tulis. Dibiarkan saja untuk sekian waktu yang lama, sampai akhirnya Guruh memutuskan untuk merevisi lagu ini dan merilisnya.

Di lagu ini Guruh Perdana menampilkan deretan musisi-musisi hebat dan berbakat seperti Reno Revano, Gabriel Harvianto, Aldhan Prasatya, Aryz Bulo, Made Tian dan Rere. Vokal Guruh Perdana yang khas membuat telinga kita serasa dimanjakan oleh alunan musik yang berpadu dengan kualitas dan karakter vokal Guruh yang sangat khas.


5. Ariel Noah & Rossa – Nada Nada Cinta

Nada-Nada Cinta aslinya merupakan single lawas Rossa yang melambungkan namanya di industri musik Indonesia pada tahun 1996 silam saat ia masih duduk di bangku SMA. Single ciptaan Younky Soewarno dan Maryati ini merupakan single utama untuk debut album Rossa yang juga berjudul sama Nada-Nada Cinta (1996).

Kini, pada tahun 2024, Rossa kembali merilis ulang single tersebut sambil menggandeng Ariel NOAH sebagai partner duetnya. Lagu ini dirilis untuk soundtrack film dokumenter “All Access To Rossa 25 Shining Years” yang rilis pada 1 Agustus 2024.

“Pas rekam lagu ini di studio, jujur jadi bikin flashback waktu pertama kali Younky Soewarno directing. Enggak berasa udah 28 tahun aja aku nyanyiin lagu ini dan sekarang aku rilis ulang untuk film dokumenter perjalanan karir aku. Rasanya itu luar biasa banget buat aku,” ucap Rossa mengutip dari kanal YouTube-nya.

Lagu ini sangat memorable bagi Rossa lantaran menjadi lagu terakhir yang direkamnya untuk album Nada-Nada Cinta, yang berhasil terjual lebih dari 750.000 Keping.

“Lagu ini tuh sebenernya lagu terakhir yang aku rekam, karena tidak mudah untuk mencari lagu debut. Dulu bilangnya lagu jagoan kita apa nih. Dan kemudian dapatlah aku lagu ‘Nada-Nada Cinta’ ini dari mas Younky dan mbak Maryati,” jelas Rossa.

Soal diajaknya Ariel, Rossa beralasan bahwa selain teman dekat, Ariel juga mempuyai talenta dan kharisma yang luar biasa hingga bisa membuat para wanita terbius.

Sementara menurut Ariel, Rossa adalah penyanyi wanita yang mempunyai jam terbang tinggi untuk saat ini, dan sudah tidak perlu diragukan lagi pencapaiannya di industri musik.


6. Sisca Saras – “Terbawa Suasana”

Sebenarnya, single yang menandai comeback Sisca Saras di dunia musik ini bukan karya pertama yang dia rilis sebagai solois. Pada tahun 2022, Sisca Saras juga sempat merilis EP perdananya yang bertajuk “Asa & Rasa” yang berisi 5 buah lagu.

Namun begitu, single ‘Terbawa Suasana’ menjadi karya pertama Sisca Saras bersama label WeCord. Lagu ‘Terbawa Suasana’ ini berkisah tentang seseorang yang ingin merasakan jatuh cinta.

Lirik lagu yang lugas dihadirkan di lagu ini. Sisca sendiri mengaku suka banget dengan lagu ini sejak pertama kali diperdengarkan oleh Clara Riva yang menulisnya.

“Aku suka banget lagu yang liriknya frontal dan to the point,” kata Sisca.

Sisca sendiri berharap lagu ini menjadi salah satu lagu yang memperkenalkan kembali dirinya kepada para penikmat musik di Indonesia. Dia juga berharap para penikmat musik Indonesia dapat mendukung perjalanan kariernya ke depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *